Hallo Moms..selamat datang di Blog Milis Ibu-Ibu Chevron Duri

Sabtu, 04 April 2009

Sharing Mothercare Maret 2009

kami dari kelompok mothercare mau sharing pertemuan kami bersama mba wita, topik pada minggu ini berhubungan dengan cara menghandle emosi baik itu dari segi orang tua maupun si anak sendiri..sebelum nya kami mau mengucapkan terimakasih yang sebesar2nya kepada mba wita. yang sudah menerima kami selama ini. yang juga dengan sabar memberikan solusi2 yang dapat melegakan hati para mothercares.

ok topik pembahasan di mulai dengan pertanyaan "gimana ya cara mengurangi emosi orang tua, terutama pada saat si kecil ngamuk g henti2". kadang2 kan moms pada saat kita sedang emosi kita berusaha untuk menenangkan diri. bisa dengan cara mengungsikan diri sebentar dari si kecil yang sedang ngamuk. tapi ada saat kita sudah bener2 g tahan dengan rengekan atau tangisan si kecil. kl tanggapan dari mba wita bahwa itu membutuhkan latihan dalam menghandle emosi kita sendiri. jadi kita harus menjadi barometer terhadap diri kita sendiri. contohnya, biasanya kita marah atau blow up berapa kali dalam sehari, misalnya sehari 5 kali, nah sekarang kita berusaha untuk mengurangi marah2 menjadi 3 atau 2 kali sehari atau sehari sekali aja ya moms

nah setelah itu pembahasan mengarah kepada "emosi si anak itu sendiri" jadi apabila anak itu marah, itu merupakan hal yang wajar. karena setiap manusia memilki emosi. tetapi emosi tersebut harus di lampiaskan secara tepat. pada saat si anak emosi pastikan dia tidak menyakiti diri dan lingkungannya. seperti mencakar teman atau memukul. cara mentreatment nya bisa dengan mengalihkan perhatiannya dengan memberinya bola untuk dilempar2 atau berikan kepadanya boneka untuk di gigit atau di pukul.

selanjutnya pembahasan berikut nya mengenai "proposional rasa takut atau kecemasan sang anak terhadap sesuatu hal" tanggapan dari pakar kita(hehehe) , bahwa pada fitrah nya anak2 itu anak2 tidak mengenal rasa takut, baik terhadap lingkungan maupun orang lain. misalnya si anak takut dengan bunyi2an, tertentu, blender atau vacum cleaner. atau si anak takut terhadap badut, air dll. apa bila rasa itu pernah muncul bisa jadi di akibatkan oleh si anak pernah mengalami kejadian tertentu sehingga muncul rasa tersebut seperti di takuti atau pengalaman yang membuat dia trauma seperti orang takut berenang karena pernah hampir tenggelam. hal ini harus segera di atasi, karena rasa takut pada anak sebenar nya bukan hal yang wajar. Salah satu cara mentreamentnya bisa dengan cara ngebayangi kejadian yang membuat si anak takut,dengan cara si buah hati kita dampingi sambil di peluk agar mereka nyaman, bisa juga lewat cerita, atau dengan cara dekatkan anak pelan2 dengan benda yang ia takuti. dan tentu moms selalu berikan kata2 positif sehingga dapat meningkatkan rasa keberanian si anak.

kalo boleh mama gai mau mengutip kata2 yang ada di dalam makalah yang telah mba wita bagikan.

Meskipun umum terjadi, namun kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, karena keterlambatan atau salah penanganan akan menimbulkan kesulitan yang lebih serius. Karena berbagai alasan, banyak orang tua menunda mengambil tindakan ketika anaknya menghadapi masalah.

Alasan-alasan tersebut antara lain:

1. Masalah terlalu dibesar-besarkan oleh para profesional (dokter, psikolog, guru, dll)

2. Masalah akan hilang bersama waktu
3. Mengambil tindakan akan membuat masalah semakin buruk.
4. Masalah memang biasa muncul dan tidak perlu melakukan apapun

Peran Orang tua sebagai penolong

Orang tua dapat berhasil memecahkan masalah tingkah laku anak. Beberapa teknik yang dapat menolong anak bermasalah, diantaranya:

1. Mengatur kembali jadwal harian anak

2. Memberi imbalan bagi tingkah laku yang diharapkan

3. Memberi dukungan pada anak

4. Mengabaikan tingkah laku yang salah dengan tidak memberikan perhatian sama sekali.

Anak adalah individu unik, sehingga tidak ada formula sederhana dan berlaku universal untuk mengatasi masalah tingkah laku yang kompleks. Lebih bijaksana bila orang tua selalu berlatih agar lebih efektif dalam membantu anak. Dengan cara ini orang tua dapat menemukan cara kerja yang paling tepat khususnya untuk anak mereka.

untuk menjadi seorang ibu memang membutuh kan usaha dan effort yang sangat berat. tetapi insyallah semua ikhtiar dan usaha terbaik kita, mudah2an anak2 kita semua bisa menjadi generasi yang lebih baik untuk bangsa ini.
maaf bagi yang kurang berkenan. and kalo ada pertanyaan silahkan langsung ke pakarnya.. ya mba wita so pasti dong

Written by Mama Gai

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP