Hallo Moms..selamat datang di Blog Milis Ibu-Ibu Chevron Duri

Senin, 23 Juni 2008

HMFD

Senin kemarin, anak saya. Zidane diopname di medical, menurut dokter dia kena virus hmfd (hand, mouth, foot disease) atau penyakit tangan, kaki, mulut atau ada yang menyebut juga flu Singapur. Ga tau dari mana asal muasal virus itu bisa bercokol di tubuh anak saya, karena saya satu bulan terakhir tidak pergi kemanapun (bahkan Pekanbaru sekalipun). Menurut dokter bisa jadi karena tertular dari lingkungan karena anak juga sudah bersekolah.

Kronologisnya gini : hari sabtu pagi anak saya main di kebun. Terus saya lihat dengkulnya bintik-bintik (brutusan) kayak kena ulat. Trus saya tanya gatel ga? Dia bilang gatal. Cepat saya mandikan dan ditaburi bedak salicyl, tempat gatalnya saya olesi caladine. Hari ini dia masih beraktivitas seperti biasa, malah sempat datang ke ulang tahun temannya. Anak saya keluar bintik dulu baru panas jadi saya ga aware bahwa bintik tersebut disebabkan virus. Malamnya suhu badan anak saya mulai menghangat, waktu saya ukur suhunya 36.5`C. Keesokannya paginya, hari minggu, suhu badannya meningkat jadi 37 dan bintik-bintik mulai muncul di telapak tangan dan kaki, saya periksa mulutnya ada sariawan lk 2 buah. Takut kalau dia terserang dbd atau cacar yang lagi mewabah saya putuskan untuk pergi ke emergency. Waktu itu dokter yang menanggani sudah menyuruh untuk opname karena melihat gejalanya anak saya terkena hmfd. Tapi karena masih kurang yakin ,disarankan untuk diperiksa oleh dokter anak.

Hari Senin, saya bawa kedua anak saya ke dr. Alina. Kakaknya positif hmfd adiknya tidak, jadi kakaknya disarankan untuk opname. Sebenarnya tidak semua hmfd harus opname tapi dilihat kasus per kasus. Kasus anak saya adalah kasus hmfd pertama di duri yang diopname (sebulan sebelumnya ada anak yang terkena hmfd tapi tidak diopname) karena anak saya terlihat lemas dokter khawatir intake (masukan) ke badan anak saya kurang dan menyebabkan virus hmfdnya betah bercokol.

Yang saya khawatirkan, virus ini ternyata mudah menular ke anak balita terutama yang intens berkumpul dengan penderita. Sebenarnya tindakan pencegahan sudah saya coba lakukan tapi ternyata adiknya sempat tertular, mungkin karena saya sibuk di medical, jadi makan dan minumnya ga ke kontrol. Hari rabu bintik-bintik muncul di pahanya, karena khawatir hari itu juga saya bawa ke dokter Alina. Pas di periksa dokter bintik sudah mulai muncul di telapak tangan dan kaki, sariawan juga sudah ada di mulut suhu badannya mulai naik. Dokter memberikan alternatif, kedua anak saya diopname atau dirawat di rumah. Saya memilih di rumah dengan syarat anak harus cukup makan, minum, vitamin dan suhu badan dikontrol.

Alhamdulillah, sekarang keduanya sudah baik. Tapi tadi malam saya mendapat kabar anak teman sepermainan yang kebetulan hari sabtu itu bermain akrab dengan anak saya tertular virus hmfd tersebut, juga anak yang suhu badannya naik. Semua terjadi pada hari Rabu sama seperti anak saya yang kedua. Saya jadi berasumsi bahwa virus sudah ada di tubuh anak seminggu sebelum bintik keluar dan dapat menularkan pada yang lain pada saat bintik mulai keluar (lebih kurang 4 hari setelah kontak). Kecuali daya tahan tubuh anak sedang baik, virus ini tidak akan menyerang. Biasanya anak panas dulu baru keluar binti pada anak saya bintik keluar lebih dulu baru panas (jadi saya ga aware kalau penyebabnya virus).

Setelah saya mengalaminya, Hmfd ini sembuh dengan sendirinya, beri makan dan minum yang banyak, vitamin, istirahat dan menjaga kebersihan. Kalaupun dikasih obat biasanya obat flu dan obat turun panas.

Bila anak kita kena hmfd :

1. Siapkan obat turun panas yang cocok untuk anak kita (saya pakai sanmol, karena rasanya enak dan cocok untuk anak saya)

2. Bila sariawan gunakan kenalog (biasanya diresepkan olah dokter medical atau beli di apotik) Berikan bisa pada saat bangun tapi kalau anak tidurnya mangap lebih mudah pada saat dia tidur.

3. Air mandi campur dengan dettol dan mandikan dengan lactacyd baby.

4. Makan dan minum yang banyak, kalau anak yang masih menyusu kena hmfd, untuk ibunya lupakan sejenak diet kita supaya air susu yang dikonsumsi tetap banyak dan berkualitas.

5. Jangan lupa vitamin

6. Cek suhu badan anak, kalau terlalu panas bawa ke emergency.

7. Pisahkan alat makan dan minum dari yang balita yang lain.

Untuk menghilangkan virus atau kuman, pencegahan yang saya lakukan :

1. Air bilasan terakhir pada saat mencuci baju saya tuangi dettol, ukuran sesuai banyak baju atau aturan pakai di kemasan.

2. Lantai di pel pakai bayclin.

3. Mainan yang bisa dibersihkan atau dicuci, saya cuci dengan dettol.

Ya itu ikhtiarnya dan jangan lupa berdoa semoga keluarga selalu diberi kesehatan lahir batin. Tapi kalau anak sudah terlanjur sakit ya kita harus sabar menghadapinya. Terus kalau ada anak teman yang sakit jangan lupa beri dukungan dan perhatian untuk keluarganya. Bisa nambah semangat lho.. (Ini pengalaman yang saya rasakan). Ga perlu nengok kalau penyakitnya itu virus yang menular dan kita khawatir akan ketularan, cukup telp untuk menanyakan kabar dan kasih doa dan dukungan.

Kemarin waktu anak saya diopname saya menyarankan teman-teman untuk ga nengok ke medical, terutama yang punya anak balita, soalnya takut menularkan virus. Gitu aja dech Mom`s moga cerita yang cukup panjang ini ada gunanya. Buat moms yang anaknya sakit tetap semangat ya.. moga cepat sehat dan ceria lagi buah hatinya. Makasih dukungannya waktu saya menghadapi cobaan ini. Khusunya buat Fitri Anto, Citra, Lina, Mbak Galuh, Yani, Mbak Ida, Mbak Agnes, Mbak Iin (tetanggaku yang baik) dan ga lupa buat asistenku yang sabar nemenin anakku yang kedua selama saya menunggui anak yang diopname. Thx ya..

Posted By Lily Asep

1 komentar:

Airin Setiarini 23 Juni 2008 pukul 11.33  

Lily... semoga Zidan dan Hayu cepat sembuh...maaf belum bisa nengok, aku dan Jigme lagi kurang fit juga...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP